Jumat, 28 Juni 2013

SAGA 2013

Mungkin gue pernah cerita bahwa gue bersyukur pindah ke Simatupang. Ya, kalo nggak pindah ke Simat, mungkin gue ga akan ketemu sama 15 manusia ajaib yang udah gue anggap keluarga ini. SMPS03.


Tapi, sesenang apapun gue disitu, gue mulai nyadar bahwa lingkup pergaulan gue di Simat terlalu sempit. Bayangin, sekelas gue cuma ada 15 orang dan itu cewe semua. Gue gamau selama tiga tahun disitu gue cuma kenal sama lima belas orang aja. Padahal, di simat itu ada banyak banget kelas dari berbagai jurusan yang beda – beda. TM, TI, TE, Sasing, SI, dan Akun. Belum lagi Teknik Sipil yang ada di Depok. Tapi ga satupun yang gue kenal.
Berawal dari sebuah twitter angkatan. Ya, rencana acara saga ini cuma berawal dari sebuah twitter. Selama ini banyak sih yang nyaranin buat adain acara angkatan, tapi baru kali itu idenya bener-bener terealisasikan. Mungkin ini pertama kalinya gue ikutan jadi perintis acara kaya gini. Ga ada organisasi yang menaungi, ga ada kucuran dana yang pasti. Cuma berbekal orang – orang yang punya visi dan misi yang sama dalam menyatukan sebuah angkatan #tsaaah.
Rekrut panitia juga ga gampang. Ada kelas yang banyak partisipannya, ada juga yang mesti diminta berkali-kali. Tapi akhirnya panitia kebentuk, meskipun saat itu kita sendiri masih bingung mau bikin acara apa, dimana, kapan, dan gimana dananya. Bener-bener blank.
Gue ga bilang bikin acara ini gampang. Ketahuilah bahwa membuat sebuah gathering itu ga pernah gampang. Gue bercermin dari acara gathering di SMA gue dulu. Maksudnya, yang namanya gathering itu selalu dianggap ga penting. Cuma buang duit, buang waktu, toh kita bisa kenalan sendiri tanpa harus ikut gathering. Semua jenis acara pasti punya kesulitannya tersendiri sih, tapi sebuah gathering itu … konfliknya diatas rata-rata. Gue ga bisa bilang disini konfliknya apa, tapi yang jelas kita udah belajar dari situ. Dan konflik itulah, yang entah kenapa justru bikin tekad kita lebih kuat buat bikin acara ini berhasil.
the crew
Hasilnya? Dilihat dari respon – respon yang keliatan sih mungkin bisa dikatakan sukses. Tapi kan gue gatau gimana respon – respon yang ga keliatan, atau respon – respon yang bahkan tak terucapkan. Yang jelas, pintu – pintu kelas itu udah terbuka. Mungkin biasanya kita merasa canggung buat masuk ke kelas lain, atau mungkin malu untuk bahkan sekedar senyum kalo ketemu sesama sarmag 2011. Gue ga bisa bilang rasa canggung itu udah ilang sama sekali, tapi minimal udah berkurang. Kita jadi ga terlalu sibuk sama laptop dan punya dunia sendiri dengan kelas masing-masing. Harapan gue, efek pasca saga ini ga cuma bertahan sehari, dua hari, atau cuma seminggu. Gue harap efek ini sampe kita lulus S2 bareng. Atau bahkan lebih.

Salam 2 gelar!
sarmag alert!

Selasa, 13 November 2012

Secure Your Virtual Home




Di Abad ke 21 ini, mungkin gadget dan komputer sudah menjadi 'rumah' pribadi kita. Bayangkan, kita melakukan dan menyimpan bermacam-macam hal di rumah virtual kita ini. Akan tetapi, seperti halnya rumah asli kita, rumah virtual kita pun harus selalu kita jaga keamanannya. Tidak mau kan, rumah kita dibobol maling dan harta benda kita diambil? Oleh karena itu, kita perlu melakukan pengamanan ketat.
Dibawah ini adalah sebagian dari berbagai macam cara yang bisa kita lakukan untuk mengamankan 'rumah' virtual kita.


Gunakan Antivirus

Hukum memiliki antivirus adalah wajib. Software antivirus melindungi komputer dari virus (sesuai namanya), trojan, dan ancaman-ancaman keamanan lainnya. Virus, Worms, dan Trojan adalah program-program yang dibuat para hackers yang menggunakan internet untuk menginfeksi komputer yang tidak dilengkapi dengan pengamanan. Virus dan worm dapat mereplikasi diri dari komputer ke komputer, sedangkan trojan memasuki komputer kita dengan 'bersembunyi' dalam program, seperti screensaver. Virus, worm, dan trojan bisa menghapus informasi yang ada di hard disk atau bahkan melumpuhtotalkan komputer kita.

Melacak email dan file – file lain di komputer kita dari virus, worms, dan trojan. Mereka Antivirus software mengisolasi (quarantine), atau menghapus penginfeksi tadi.

Satu hal penting yang harus dicatat adalah, rajinlah meng-update. Antivirus hanya dapat mendeteksi dan mengalahkan virus – virus yang sudah diketahuinya, sehingga update memungkinkan 'satpam' rumah kita menjadi lebih berpengalaman.




Gunakan Firewall

Firewall adalah software atau hardware yang mengecek informasi yang masuk dari internet dan mengatur informasi apa yang dapat masuk dan informasi mana yang tidak diizinkan masuk kerumah kita. Dengan cara ini, Firewall sudah mencegah hacker dan software mencurigakan untuk mengakses komputer kita.
Kita tidak perlu menginstall firewall ini, karena biasanya sudah terdapat dalam Windows dan secara otomatis sudah menyala.




Gunakan Password pada User Komputer
Hal ini mencegah agar orang – orang yang tidak bertanggung jawab tidak dapat mengakses komputer kita. Jangan sekali – kali memberikan password kita kepada orang lain yang baru dikenal dan tidak kita percaya.
Persulit Password
Using your birthday as a password was sooooo last year. Gunakanlah password yang sulit dilacak. Bahkan, jika diperlukan, pakailah kombinasi angka dan huruf dalam password. Misalnya : c4nt1k akan lebih sulit dilacak daripada cantik. Jangan gunakan satu password untuk semua akun, karena jika si hacker sudah mengetahui satu akun anda, maka ia bisa mengetahui akun – akun lainnya.
Gunakan Anti Spyware
Spyware adalah software yang dapat menampilkan iklan, mengumpulkan informasi tentang kita, serta mengubah setting di komputer kita. Contohnya, spyware dapat menginstall toolbar, link, dan favorite yang tidak diinginkan.
Untuk melindungi komputer kita dari spyware, kita perlu menginstall anti spyware. Contoh anti spyware yang baik misalnya adalah windows defender.

Update Your Computer

Rajin – rajinlah meng-update, sehingga keamanan komputer kita pun selalu diperbaharui. 


Sumber :
http://windows.microsoft.com/en-ID/windows7/Understanding-security-and-safer-computing
http://www.sdms.org/resources/computer.asp



Sabtu, 05 Mei 2012

Metode Ilmiah


Metode Ilmiah adalah suatu cara untuk memecahkan masalah yang dilakukan secara sistematis dengan menganalisis fakta-fakta dan dibuktikan dengan uji coba (trial and error) dan mengarah kepada kebenaran.
Jadi, yang namanya metode ilmiah tidak dilakukan dengan asal-asalan. Pertama, harus sistematis. Artinya, ada langkah - langkah yang harus dilakukan. Langkah - langkah dalam metode ilmiah :
1. Merumuskan Masalah.
2. Mengumpulkan data
3. Membuat Hipotesis berdasarkan data yang didapat
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat yang digunakan dalam menguji hipotesis
5. Mengolah dan menganalisa interpretasi
6. Membuat generalisasi dan kesimpulan
7. Membuat laporan

Yang kedua, data yang dianalisis harus berupa fakta. Artinya, ga boleh sembarang data yang dianalisis. Harus berdasarkan kata para ahli yang sudah jelas bebet bibit dan bobotnya dalam bidang masing-masing.


Yang ketiga, dibuktikan dengan uji coba. Dari namanya aja uji coba, berarti kita menguji dan mencoba. Maka tidak mustahil pada tahap ini kita mengalami trial and error. But, you know that aha erlebnis didn't come without trial and error, right?


Yang keempat, yang terakhir, dan yang paling penting adalah, mengarah kepada kebenaran. Seberapa gagal pun kita dalam tahap uji coba, pasti ada kebenaran yang bisa ditarik. Misalnya, hipotesis kita mengatakan bahwa 1+1 = 2, tapi setelah uji coba, hasil yang kita dapat dari 1+1 adalah 3. Maka, kebenaran yang bisa kita ambil adalah 1+1 tidak sama dengan 2.
Jadi, siapa tertarik melakukan metode ilmiah?




Rabu, 02 Mei 2012

Kebudayaan dalam membentuk kepribadian

John Locke pernah berkata bahwa anak yang baru dilahirkan itu seperti tabularasa, yaitu kertas putih bersih yang akan ditulisi oleh pengalaman. Artinya, manusia tidak dilengkapi pengetahuan apapun pada waktu dilahirkan. Pengetahuan itu diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman – pengalaman itulah yang akan membentuk manusia menjadi individu yang berbeda – beda kepribadiannya. Salah satu pengalaman yang berperan dalam membentuk kepribadian adalah kebudayaan.

Sabtu, 21 April 2012

Penalaran


Apa sih penalaran itu?
Hmm mendengar namanya saja pasti membuat kening merengut. Kenapa? Karena penalaran selalu dikaitkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan berpikir, dan semua yang berhubungan dengan berpikir pasti dikaitkan dengan matematika dan ilmu eksak.
Penalaran adalah proses berpikir manusia untuk menghubungkan data dan fakta yang ada atau yang akan diproses dan merupakan titik awal pada pengambilan keputusan.
Jadi, benar sekali kalau ternyata penalaran ada hubungannya dengan berpikir. Ada 2 cara penalaran, secara Induktif dan Deduktif.
Pernah dengar istilah Induktif dan Deduktif?
Yap, betul sekali. Istilah Induktif dan Deduktif ada di materi bahasa Indonesia mengenai bentuk paragraf. Pengertian Induktif dan Deduktif dalam penalaran pun tidak jauh berbeda dengan yang kita temui di pelajaran bahasa Indonesia.
Penalaran Induktif, berarti dari penalaran yang dilakukan dengan menarik kesimpulan dari hal - hal yang bersifat khusus ke umum. Kalau digambarkan, penalaran ini berbentuk segitiga.
Penalaran Induktif  

Sedangkan penalaran deduktif, kebalikan dari penalaran induktif. Kita menarik kesimpulan yang khusus dari hal - hal yang bersifat umum. Kalau digambarkan bentuknya seperti segitiga terbalik.
penalaran deduktif